Demak, 5/1 (Jatengday.com) – Enam hari sudah banjir tak kunjung surut melanda disebagian besar wilayah dikecamatan Sayung Kabupaten Demak, meskipun intensitas hujan sudah berkurang, namun banjir tetap masih terjadi, salah satunya jalur Pantura Semarang – Demak tepatnya di Onggorawe, dimana kedalaman air hingga 40 centimeter.
Menurut Kepala Desa Surodadi, Supriyanto mengaku jika masih terjadinya banjir di beberapa desa di kecamatan Sayung yang tak kunjung surut tersebut disebabkan adanya warga yang dengan sengaja mencari ikan dengan sistem loncat, yaitu memasang jaring secara melintang di sungai Mantri, mengingat sungai tersebut merupakan jalur hulu hilirnya sungai yang ada di jalan Pantura Demak.
” Jaring sistim loncat itu sudah bisa dipastikan salah satu penyebab aliran sungai mantri tidak lancar itulah yang menyebabkan jalan Pantura dan pemukiman warga masih terendam banjir,” tegas Kepala Desa Tugu.
Guna mbersihkan sungai dari puluhan jaring sistem loncat milik warga, pemerintahan desa Tugu juga bekerja sama dengan pemerintahan desa Surodadi gotong royong dibantu dari aparat TNI Polri dan pihak bbws mulai dari pagi hingga siang hari sibuk mbersihkan dengan menggunakan perahu milik nelayan dan boat milik TNI angkatan laut.
” Ratusan orang dari berbagai instansi dan warga sipil membersikan aliran sungai dan hasilnya sangat luar biasa, aliran sungai yang sebelumnya bergerak lambat sekarang ini sangat lancar sekali,” pungkas Hartono.
Sementara itu menurut kepala desa Tugu, Hartono mengatakan salah satu penghambat laju aliran sungai mantri hingga membuat genangan banjir dijalan Pantura adalah jaring loncat saja akan tetapi adanya sendimentasi sungai mantri terutama dibagian hilir.
” Sungai itu sudah 15 tahun tidak pernah dilakukan pengerukan sungai ditambah banyaknya bangunan liar permanen ditanggul sungai, akibatnya banjir tidak dapat keluar ke sungai,” pungkas Kepala desa Surodadi.(BW)