DEMAK- 13/11 (Jatengday.com)-Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah, S.E. meminta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Lintas Agama di Kabupaten Demak untuk menjaga kondusifitas jelang Pemilu 2024. hal itu di sampaikan bupati saat membuka Dialog bersama sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Lintas Agama di Grhadika Bina Praja, Senin (13/11/2023).

Dalam acara dengan Tema “Peran Toga/Tomas Dalam Merawat Kerukunan Antar Umat Beragama” terebut, turut hadir Kepala Kesbangpol Demak Kendarsih Iriani, S.H., M.H., Ketua FKUB Demak Abdullah Syifa, perwakilan agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, serta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Dalam sambutannya, Bupati Demak mengatakan bahwa kerukunan umat beragama bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Oleh karena itu, Bupati meminta untuk menjadikan forum tersebut sebagai wadah untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan solusi konstruktif dalam menguatkan peran tokoh masyarakat dan pemuka agama.“Demak sebagai wilayah yang kaya akan keberagaman, memberikan tanggung jawab besar kepada kita semua untuk menjaga harmoni dan kedamaian”. kata Bupati.

Melalui kegiatan ini kegiatan pula, bupati mengajak untuk bersama-sama mencari solusi dan strategi yang efektif dalam meningkatkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam merawat kerukunan antar umat beragama. Bupati yakin, dengan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak, dapat menciptakan masyarakat yang lebih toleran, saling menghormati, dan penuh kasih sayang.

Terkait pemilu serentak pada Februari 2024. Bupati Eisti meminta untuk bersama-sama menjaga proses demokrasi. Pemilu serentak merupakan momentum kritis dalam perjalanan demokrasi dan keberagaman bangsa Indonesia. “saya berpesan kepada semua tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas agama untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita menjadi terpecah belah. Sebaliknya, kita jadikan perbedaan pendapat dan pilihan sebagai keberagaman dan kemerdekaan dalam berdemokrasi”.

Bupati juga meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas agama untuk bersama-sama menjaga kerukunan, mengedepankan dialog yang konstruktif serta menghindari gesekan yang dapat merusak keharmonisan masyarakat.
Sementara itu ketua FKUB Demak Abdullah Syifa mengatakan bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, termasuk dalam hal agama.
Menurutnya, kegiatant tersebut bertujuan untuk mempertemuan hati dan pikiran, serta komunikasi antar-pemeluk umat beragama.“Tanpa kerukunan beragama, pembangunan akan menemui jalan buntu,” katanya.
Pihaknya juga menilai, forum tersebut sangat penting menjelang tahun politik 2024. “Forum ini diharapkan dapat menjadi literasi bagai umat beragama di kabupaten Demak,” katanya

By admin